Introduksi
a. Definisi
Suatu tindakan untuk mengalirkan urin melalui selang kateter yang dimasukkan melalui uretra untuk mengatasi retensi urin dan menghindari komplikasi.
b. Ruang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan berupa tidak bisa kencing.
Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan disiplin ilmu yang terkait yaitu Radiologi.
c. Indikasi operasi
– Retensio urin
– Sebagai bagian dari persiapan pra operasi
d. Kontra indikasi operasi:
Ruptur urethra
e. Diagnosis Banding
– Retensio urin
– Tumor suprapubic
– Uterus pada kehamilan
f. Pemeriksaan Penunjang
Foto polos abdomen.
Tehnik Operasi
Secara singkat tehnik dari kateterisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
· Posisi terlentang
· Desinfeksi lapangan tindakan dengan larutan antiseptik.
· Lapangan tindakan dipersempit dengan linen steril.
· Anestesi topikal pada penderita yang peka dengan jelly xylocaine 2-4% yang dimasukkan dengan spuit 20cc.
· Kateter yang diolesi jelly steril dimasukkan ke dalam urethra. Pada penderita pria, kateter dimasukkan dengan halus sampai urin mengalir (selalu dicatat jumlah dan warna urin), kemudian balon dikembangkan sebesar 5-10 ml.
· Bila diputuskan untuk menetap, kateter dihubungkan dengan kantong penampung steril dan dipertahankan sebagai sistem tertutup.
· Kateter difiksasi dengan plester pada kulit paha proksimal atat di daerah inguinal dan diusahakan agar penis mengarah ke lateral, hal ini untuk mencegah nekrosis akinat tekanan pada bagian ventral urethra di daerah penoskrotal
Komplikasi operasi
Komplikasi pasca bedah ialah urethritis, ruptur urehtra dan striktur urethra.
Mortalitas
Kurang dari 1%
Perawatan Pasca Kateterisasi
Minum banyak untuk menjamin diuresis
Membersihkan ujung urethra dari sekret dan darah yang mengering agar pengaliran sekrit urethra tetap terjamin
Mengusahakan kantong penampung urin tidak melampaui ketinggian buli-buli agar urin tidak mengalir kembali kedalamnya.
Follow-up
Mengganti kateter nelaton tiap 2 atau kateter silikon tiap 6-8 minggu minggu bila memang masih diperlukan, untuk mencegah pembentukan batu.
afdol said:
kapan harus dilakukan pelepasan kateter,,??
nurlaila oktora said:
cukup membantu utk koass, terima kasih 🙂