Tag

, , ,

Introduksi :

a. Definisi

Suatu tindakan eksisi pada luka bakar yang bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis maupun debris yang menghalangi proses penyembuhan luka dan potensial terjadi/berkembangnya infeksi; sehingga merupakan tindakan pemutus rantai respon inflamasi sistemik dan maupun sepsis. Tindakan ini dilakukan seawal mungkin, dan dapat dilakukan tindakan ulangan sesuai kebutuhan.

b.Ruang Lingkup

Luka bakar

c. Indikasi Operasi

Debridement luka bakar diindikasikan pada luka bakar yang dalam misalnya luka bakar deep-dermal dan subdermal. Luka bakar yang dalam ini ditandai dengna permukaan yang keputihan, merah, kecoklatan, kuning atau bahkan kehitaman dan tidak adanya capillary refill ataupun sensibilitas kulit.

d. Kontraindikasi Operasi

– Kondisi fisik yang tidak memungkinkan

– Gangguan pada proses pembekuan darah

– Tidak tersedia donor yang cukup untuk menutup permukaan terbuka (raw surface) yang

timbul.

e. Diagnosis banding (tidak ada)

f. Pemeriksaan Penunjang

– Foto dada

– Laboratorium: darah lengkap, tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, analisa gas darah (untuk penderita luka bakar dengan kecurigaan trauma inhalasi), serum elektrolit, serum albumin.

Tehnik Operasi debridement

1. Informed consent

2. Posisi terlentang dalam pembiusan

3. Cuci luka dengan Normal Saline (PZ) sambil dilakukan nekrotomi & bullektomi hingga bersih (debridement)

4. Bilas dengan savlon, kemudian bilas kembali dengan PZ

5. Keringkan dengan kasa steril

6. Beri betadine (kecuali daerah wajah), ditutup tulle dan diatasnya diberi Silver Sulfadiazin (SSD)/ Dermazin/ Burnazin

7. Bebat tebal diseluruh area luka bakar

Komplikasi Operasi

· Pembentukan kista.

Hal ini dapat disebabkan oleh sumbatan dari duktus atau kelenjar adneksa. Kista sebaseus ini dapat muncul sekitar 4 minggu postoperasi dan dapat tumbuh hingga diameternya 20mm. Biasanya kista ini dapat pecah sendiri, namun pada kasus yang cukup berat akan membutuhkan tindakan bedah.

· Stepping pada tepi graft, pada pertemuan graft dan kulit normal. Kedalaman dari step bervariasi, tergantung dari variasi kedalaman eksisi. Bila perlu dapat dikoreksi dengan eksisi ulang.

· Titik-titik kehitaman pada kulit. Hal in terjadi akibat sekresei cairan terus menerus yang dapat diatasi dengan dibersihkan secara hati-hati.

· Epithelial bridging. Hal ini terjadi akibat tertahannya folikel rambut.

· Perdarahan. Perdarahan dapat dicegah dengan menggunakan torniket dan melakukan elevasi ekstremitas bersangkutan.

· Infeksi

Mortalitas

Tergantung luas dan derajat luka bakar. Makin luas makin tinggi mortalitasnya.

Perawatan pasca prosedur debridement

Balutan awal harus dipertahankan selama 3-7 hari, kecuali timbul rasa sakit, berbau, basah dan komplikasi lain yang dapat muncul. Ketika melepaskan balutan, perlengketan diatasi dengan normal saline untuk mengurangi perlengketan. Apabila terdapat hematoma atau seroma pada saat ganti balutan, atasi dengan membuat insisi kecil pada daerah yang paling menonjol dan keluarkan isinya.

Follow-up

Bila proses eksudasi tidak berlebihan, biasanya penilaian hasil, sekaligus penggantian balutan dapat dikerjakan dalam waktu 5-7 hari pasca bedah. Sebaliknya, dengan eksudasi yang berlebihan; terlihat sebagai balutan yang jenuh, dalam 24-48 jam pertama pasca bedah dapat dilakukan pergantian balutan.